Mengevaluasi Potensi dan Peluang Ekspor

 Mengevaluasi Potensi dan Peluang Ekspor

A. Konsep Keunggulan Kompetitif dari Produk 

Menurut Wikipedia.org (2016), pengertian keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama.

Menurut Michael Porter (1985) dalam bukunya berjudul “Competitive Advantage”, adalah jantung dari kinerja perusahaan dalam pasar yang pesaing. Menjelaskan tentang bagaimana sebuah perusahaan benar-benar menempatkan strategi-strategi generik ke dalam praktik.

Menurut Fred David (2011), mendefinisikan sebagai “apa pun yang perusahaan lakukan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan saingan”.

Dari ketiga pengertian keunggulan kompetitif diatas dapat disimpulkan bahwa keunggulan kompetitif harus dimiliki oleh setiap perusahaan agar bisa mendominasikan dalam persaingan dan bisa mengatasi stagnansi dalam bisnis. Ketika perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan perusahaan saingan atau memiliki sesuatu yang diinginkan perusahaan saingan, maka itu dapat merepresentasikannya.

Teori Keunggulan Kompetitif

Seperti yang dikemukanan oleh Eniola & Ektebang (2015), ada dua teori dasar dari keunggulan kompetitif, diantaranya sebagai berikut:

1. Teori Biaya Rendah

Teori didasarkan dengan adanya penetapan dari harga atau proses produksi yang menyebabkan biaya lebih rendah daripada proses produksi pesaing lainnya. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi lebih rendah bukan berarti akan mengurangi keuntungan atau profit perusahaan melainkan untuk meningkatkan citra baik perusahaan dalam etika berbisnis. Sehingga teori tersebut sangat banyak digunakan untuk perusahaan yang baru berkembang guna mendapatkan perhatian lebih dari konsumen dijadikan manfaat keunggulan kompetitif.

Adapun contoh yang menerapkan teori ini seperti maskapai penerbangan Air Asia, Lion Air (Grup) seperti Lion Air, Batik Air dan Wing Air yang mampu memberikan harga paling murah dan paket diskon termurah daripada maskapai penerbangan lainnya.

Contoh lainnya seperti produk IKEA yang mampu menampilkan furniture desain modern dengan harga rendah di bawah pasar. Hal tersebut dilakukan oleh IKEA dengan menggantikan bahan dasar besi menjadi almunium yang menghabiskan biaya lebih murah dibandingkan dengan bahan dasar besi. Dengan struktur biaya skema swalayan konsumen dapat merakit sendiri dan dapat disimpan dalam bentuk datar lebih praktis.

2. Teori Diferensiasi Produk

Teori ini mendasari adanya pengembangan atas fungsi atau manfaat yang unik dari produk yang selama ini diproduksi dan sangat berbeda dengan produk dari pesaing. Dalam penetapan harga biasanya teori keunggulan kompetitif ini lebih tinggi daripada pesaingnya dikarenakan dapat memberikan kualitas, inovasi dan layanan lebih bagus dibandingkan dengan yang lainnya.

Adapun contoh yang menerapkan teori keunggulan kompetitif diferensiasi produk ini seperti Google yang mempunyai mesin pencari yang lebih berkualitas bila dibandingkan kompetitor atau mesin pencari lainnya.

Contoh berikutnya adalah mobil Mercedes yang menawarkan kenyaman dalam berkendara, teknologi baru dan kebanggaan tersendiri saat menggunakan mobil jenis Mercedes tersebut.

Walaupun perusahaan Mercedes tersebut dapat menjual dengan harga lebih tinggi akan tetapi perusahaan membatasi jumlah produksi mobil dengan berbagai jenis seri sehingga tidak semua lapisan masyarakat mampu untuk membeli mobil tersebut.

Manfaat Keunggulan Kompetitif

Adapun beberapa hal yang menjadi manfaat keunggulan kompetitif, diantaranya sebagai berikut:

1. Membuat suatu perusahaan dapat merebut dan mempertahankan posisinya sebagai market leader.

2. Dapat mendukung kesuksesan suatu perusahaan dalam jangka waktu yang lama karena sifatnya keunggulan kompetitif tidak mudah ditiru.

3. Merupakan salah satu cara mengelola bisnis UKM agar sukses.

4. Dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan menempatkan strategi-strategi generik ke dalam praktik.

5. Dapat menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.

Strategi Membangun Keunggulan Kompetitif

Beberapa strategi dalam membangun keunggulan pada bisnis bisa dilakukan dengan cara yang sudah ditentukan oleh masing-masing perusahaan. Strategi ini merupakan bagian dari persiapan sebuah keunggulan produk yang matang dan berkelanjutan.

1. Strategi Biaya Rendah atau Strategi Cost Leadership

Yaitu dengan pemberian harga yang lebih rendah dibandingkan dengan produk pesaing yang ada dipasaran. Untuk mewujudkan biaya rendah ini melibatkan berbagai faktor, salah satunya merampingkan proses produksi. Dan kelemahannya, perusahaan hanya menentukan keuntungan lebih minim agar menghasilkan harga yang kompetitif dibandingkan kompetitor.

2. Strategi Diferensiasi

Pada strategi diferensiasi ini dilakukan untuk menjadi unggul dari produk pesaing lainnya. Misalnya saja suatu produk harus memberikan sesuatu yang spesial dan memberikan sebuah pengalaman yang menarik bagi pelanggan. Atau dengan memberikan keunikan lainnya dengan mengungkapkan rahasia uniknya produk yang dipasarkan.

3. Fokus Strategi

Dalam strategi fokus perlu diperhatikan adanya hal berikut ini yaitu pada pasar mempunyai kondisi potensial serta berkelanjutan. Untuk mewujudkan strategi yang berhasil Anda harus fokus pada segmen pasar tertentu dan suatu kelompok masyarakat, misalnya saja produsen mobil mewah.

4. Strategi Inovasi

Ada dua strategi inovasi yang ada yaitu mengembangkan produk dan melakukan pembuatan produk baru yang belum ada di pasaran. Salah satu contohnya yaitu adanya ojek online, inovasi ini dilakukan oleh alat transportasi ini dengan melakukan bidang transportasi secara online.

5. Strategi Pertumbuhan

Strategi ini merupakan sebuah pertumbuhan yang akan dilakukan oleh pebisnis. Caranya dengan melakukan pengembangan produk dengan menambah support pada produk, diversifikasi atau keanekaragaman dari produk itu sendiri. Sehingga produk semakin luas dan terlihat semakin banyak jenisnya, misal produk makanan dengan satu jenis namun berbagai rasa yang ditambahkan.

6. Aliancy Strategy

Merupakan sebuah strategi yang merupakan peran pelengkap yang dilakukan antar pebisnis, konsumen, penyuplai, pebisnis lainnya dan produsen. Guna menghasilkan sebuah jawaban atau solusi dengan cara yang praktis serta baru. Contohnya google akhirnya mengeluarkan android sebagai sistem operasi pada handphone.

Itulah beberapa strategi yang dilakukan dalam perwujudan adanya keunggulan bisnis yang kompetitif. Hal tersebut tentu merupakan suatu yang bisa diwujudkan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan omsetnya.

Analisa Keunggulan Yang Kompetitif

Dalam menjalankan bisnis perusahaan diperlukan analisis keunggulan kompetitif. Hal ini penting dilakukan untuk menjadi alat ukur perkembangan bisnis dari waktu ke waktu. Pentingnya analisis untuk kompetitif yaitu,

a. Melakukan pengambilan keputusan untuk melakukan strategi pemasaran yang tepat.

b. Melakukan identifikasi adanya tren dalam market yang lebih berkesinambungan dan jelas.

c. Untuk membuat alat ukur dan tolak ukur bagi pebisnis yang menjalankan perusahaan.

d. Menentukan strategi marketing dengan menetapkan harga.

e. Temukan cara yang baru dalam melakukan komunikasi terhadap pelanggan.

f. Adanya celah pasar yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan penjualan produk.

g. Andalisa yang baik akan membawa bisnis Anda pada keunggulan dan mendapatkan sasaran pasar yang tepat. Selanjutnya Anda akan mengenal alat ukur yang bisa membatu Anda dalam mengembangkan pemasaran produk dari perusahaan secara kompetitif.

Alat Ukur Yang Digunakan Dalam Keunggulan Kompetitif

Ada dua alat ukur yang digunakan dalam mewujudkan keunggulan yang kompetitif. Alat ukur tersebut yaitu balance scorecard Dan triple bottom line sebagai sesuatu yang digunakan mewujudkan keunggulan yang kompetitif.

1. Balance Scorecard

Pada balance scorecard, dilihat dari tiga perspektif yaitu keuangan, perusahaan harus mampu mengelola.Kemudian dari konsumen, loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan. Perspektif internal yaitu pengukuran kualitas kegiatan bisnis secara internal dan menyeluruh yang dilakukan perusahaan. Dan perspektif SDM perusahaan atau learning and growth yaitu berhubungan dengan karyawan yang melakukan kontribusi serta kompetensi karyawan.

2. Triple Bottom Line

Triple Bottom Line adalah salah satu sistem utama yang digunakan oleh bisnis untuk menilai keuntungan yang mereka peroleh melalui solusi keberlanjutan perusahaan mereka.Metode Triple Bottom Line meminta Anda untuk menilai dan melampaui garis bawah tradisional bisnis hingga keuntungan yang dihasilkan bisnis Anda secara sosial, lingkungan, dan ekonomi. Mengukur bisnis Anda menggunakan Triple Bottom Line adalah salah satu cara  terbaik tentang seberapa berkelanjutan bisnis Anda, dan seberapa menguntungkan sebenarnya bisnis tersebut.

Dengan adanya alat ukur yang digunakan maka perusahaan bisa mewujudkan terjadinya keunggulan yang kompetitif. Hal ini tentu sangat membantu dalam mewujudkan sebuah produk yang begitu memiliki nilai istimewa.

Itulah penjelasan lengkap mengenai keunggilan kompetitif dalam suatu bisnis. Dengan memahami seperti apa pengertian, fungsi, strategi, analisa hingga alat ukur dari keunggulan kompetitif suatu perusahaan, maka nantinua bisa digunakan sebagai bahan untuk memahami bagaimana suatu produk atau jasa di pasaran begitu bernilai.

Sehingga orang-orang tetap memilih memakai produk atau jasa tersebut. Dikarenakan sebuah produk memiliki nilai, mutu, keunggulan, keunikan dan keistimewaan yang lebih dari produk pesaingnya.

B. Ciri - ciri pasar potensial dengan pendekatan permintaan dan penawaran 

Peluang pasar dapat dianalisis melalui pendekatan permintaan dan penawaran yaitu

a) Pendekatan Permintaan

Pendekatan permintaan menekankan tentang kebutuhan manusia yang sampai sekarang belum sepenuhnya terpenuhi atau kemungkinan sudah terpenuhi namun kurang memuaskan. Misalnya, masyarakat di wilayah pedesaan banyak yang pergi ke kota untuk belanja pakaian. Artinya, golongan masyarakat tersebut membutuhkan pakaian sesuai dengan selera mereka yang tidak dapat diperoleh di desa atau mungkin dapat diperoleh di desa, tetapi harganya terlalu mahal. Jadi, di desa ini terdapat peluang usaha untuk menyediakan pakaian kebutuhan masyarakat desa. Melalui pendekatan permintaan Anda dapat mengetahui jumlah permintaan terhadap produk/jasa yang meliputi :

a. Sasaran pembeli/konsumen

b. Jumlah konsumen

c. Jumlah klebutuhan

d. Total kebutuhan pertahun

Kemudian dengan data-data tersebut Anda dapat membuat proyeksi permintaan misalnya selama 3 bulan mendatang. Tahun Proyeksi Permintaan (dalam unit) misalnya 2005,2006,2007,2008

b) Pendekatan Penawaran

Pendekatan penawaran berawal dari kemampuan wirausaha dalam membuat suatu produk/barang, memberikan pelayanan jasa atau gabungan dari keduanya. Dari sini barulah mulai mencari adakah pasarnya atau orang-orang yang membutuhkannya. Misalnya, seorang wirausaha memproduksi genteng dengan kualitas yang bersaing. Dengan kualitas genteng yang bersaing tersebut, lalu apakah berarti para calon konsumen, developer, pemborong pembangunan rumah dan sebagainya kira-kira berminat membeli, sebab harga genteng produksi wirausaha ternyata lebih mahal dibandingkan genteng dengan kualitas yang sama di pasaran saat ini. Apakah konsumen mempunyai daya beli berminat untuk membeli genteng yang lebih mahal dengan kualitas sama atau membeli genteng yang harganya sama dengan kualitas yang baik. Melalui pendekatan penawaran wirausaha juga dapat mengidentifikasi banyaknya pesaing yang membuat produk/jasa yang sama.


2) Langkah-langkah mengetahui Peluang Pasar

Langkah-langkah yang harus Anda perhatikan untuk menentukan ada atau tidak adanya peluang pasar adalah sebagai berikut.

a. Amati kebutuhan apa yang paling banyak diperlukan oleh masyarakat sekitarnya. Misalnya, kebutuhan rutin sehari-hari yang paling sering diperlukan (seperti sabun mandi, shampo, pasta gigi, sabun cuci atau sembako). Kebutuhan yang sifatnya musiman (seperti baju untuk Idul Fitri, Natal atau hari besar lainnya), Kebutuhan sapi atau kambing untuk Idul Adha. Kebutuhan payung, jaket atau jas hujan pada waktu musim hujan dan pemenuhan kebutuhan lainnya.

b. Kapan saja konsumen membutuhkan produk, apakah setiap saat atau sering dibutuhkan, kadang-kadang dibutuhkan atau jarang dibutuhkan.

c. Perhatikan karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan maupun pendidikan. Karakteristik ini sangat penting untuk menentukan jenis barang apa yang paling cocok dengan kebutuhan konsumen. Misalnya, apabila konsumennya laki-laki, maka kebutuhan laki-laki yang harus banyak disediakan. Apabila kebanyakan konsumennya petani, maka sediakan alat-alat pertanian atau pupuk. Apabila konsumennya sebagian besar pelajar atau mahasiswa, maka sediakan alat-alat tulis, buku, foto copy atau rental komputer/warnet.

e. Bagaimana daya beli (kemampuan bayar) konsumen, apakah termasuk konsumen yang mempunyai pendapatan tinggi atau rendah. Misalnya, untuk masyarakat/konsumen yang berpendapatan rendah, maka produk yang disediakan harus dengan kualitas dan harga yang terjangkau oleh tingkat konsumen tersebut. Sedangkan, untuk konsumen yang berpendapatan tinggi dapat disediakan produk dengan kualitas dan harga sesuai dengan tingkat pendapatannya.

f. Perhatikan, apakah di pasar ada pesaing atau tidak. Apabila ada pesaing, peluang pasar apa yang belum digarap oleh pesaing. Bagi usaha baru dan kecil lebih baik menggarap niche market.

3) Menilai Peluang Pasar

Dalam analisis pasar, biasanya ada beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati (Suryana,2003:145), diantaranya seperti di bawah ini.

a. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen

Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan dan diinginkan konsumen ? Berapa banyak yang mereka butuhkan ? Bagaimana daya beli mereka ? Kapan mereka membutuhkan ? Jika kebutuhan dan keinginan mereka teridentifikasi dan memungkinkan terpenuhi berarti peluang pasar bisnis kita terbuka dan layak bila dilihat dari kebutuhan/keinginan konsumen.

b. Segmentasi pasar

Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya. Jika segmentasi pasar teridentifikasi, maka pasar sasaran akan dapat terwujud dan tercapai.

c. Target

Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih. Berapa target yang ingin dicapai ? Apakah konsumen loyal terhadap bisnis kita ? Sangat tergantung pada nilai produk dan jasa yang dipasarkan apakah memberi kepuasan atau tidak. Jika loyal, maka potensi pasar tinggi.

d. Nilai tambah

Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap rantai pemasaran mulai dari pemasok, agen, sampai pada konsumen akhir. Nilai tambah barang dan jasa biasanya diukur dengan harga. Misalnya, berapa harga dari pabrik pemasok, berapa harga setelah di agen, dan berapa harga setelah ke konsumen. Dengan mengetahui nilai tambah setiap rantai pemasaran, maka nilai tambah bisnis akan dapat diketahui tinggi atau rendah.

e. Masa hidup produk

Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa produk lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak ? jika masa produk lebih lama berarti potensi pasar tinggi. Harus dianalisis juga, apakah produk industri baru atau industri lama yang sudah mapan atau produk industri yang sedang menurun. Jika produk industri baru sedang tumbuh, maka potensi pasar tinggi.

C. Ciri dan Teknis menentukan ceruk pasar

Pasar ceruk (niche market) adalah segmen spesifik dan kecil dari sebuah pasar dengan lebih sedikit pesaing daripada pasar secara keseluruhan. Segmen ini terdiri dari sekelompok konsumen dengan karakteristik yang serupa. Mereka memiliki kebutuhan dan preferensi yang unik, yang mana membuat mereka berbeda dari konsumen di pasar pada umumnya. Mereka biasanya juga bersedia membayar harga premium kepada perusahaan yang mengkhususkan diri untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Ceruk pasar menarik bagi perusahaan kecil dengan sumber daya terbatas. Memfokuskan pada pasar tersebut adalah keputusan bisnis strategis untuk melayani pelanggan secara lebih memuaskan. Selain itu, bisnis juga dapat menghindari persaingan sengit di pasar utama.

Pasar ceruk merupakan bagian yang sangat kecil dari keseluruhan pasar. Perusahaan melayani kebutuhan spesifik pelanggan, yang mana berbeda dengan pelanggan pada umumnya. Karena ukuran pasar relatif kecil, skala ekonomi rendah. Sehingga, perusahaan sulit untuk mengambil keuntungan yang lebih tinggi dengan meningkatkan volume penjualan. Sebaliknya, mereka biasanya mengandalkan pemasaran terdiferensiasi untuk menghasilkan keuntungan. Mereka mengembangkan produk yang unik di mana konsumen bersedia membeli pada harga yang lebih tinggi. Jika sukses, mereka memperoleh margin keuntungan per unit yang tinggi.

Strategi pasar ceruk

Dalam strategi generik nya, Porter membagi cara perusahaan mengejar keunggulan kompetitif menjadi tiga:

1.     Strategi kepemimpinan biaya

2.    Strategi diferensiasi

3.    Strategi fokus

Kepemimpinan biaya dan diferensiasi menargetkan pasar utama, di mana ada banyak pelanggan. Di bawah kepemimpinan biaya, perusahaan fokus pada mengurangi biaya operasi untuk mencapai keuntungan yang tinggi. Mereka berusaha untuk beroperasi pada efisiensi tinggi untuk setiap tahapan rantai nilai. 

Misalnya, perusahaan mengandalkan produksi massal untuk mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi. Untuk melakukannya, mereka menargetkan pasar massal sehingga dapat menjual produk pada volume yang tinggi.

Untuk memaksimalkan keuntungan, perusahaan menetapkan harga pada rata-rata industri. Atau, mereka menurunkannya sedikit di bawah rata-rata untuk menarik lebih banyak pembelian, sehingga skala ekonomi lebih tinggi.

Selanjutnya, di bawah diferensiasi, perusahaan mengandalkan keunikan produk dan memasarkannya di pasar utama. Produk premium biasanya mengandalkan strategi ini. Mereka mensegmentasi pasar menjadi beberapa segmen berdasarkan variabel seperti demografis dan psikografis.

Mereka kemudian memilih segmen target yang layak dan mengembangkan bauran pemasaran yang sesuai. Margin per unit relatif tinggi karena konsumen biasanya bersedia untuk membayar harga yang lebih tinggi daripada produk di pasar massal. Ukuran pasar relatif besar memungkinkan perusahaan untuk  meraih skala ekonomi yang lebih tinggi. iPhone adalah contoh bagus untuk strategi ini.

Terakhir, di bawah strategi fokus, perusahaan menargetkan ceruk pelanggan potensial yang relatif sempit. Mereka mungkin adalah bagian dari pasar utama, namun dengan kebutuhan yang lebih spesifik. Perusahaan mungkin mengadopsi strategi kepemimpinan biaya terfokus atau diferensiasi terfokus untuk mengeksploitasi pasar. Untuk strategi diferensiasi terfokus, iPhone 12 Pro 256GB Gold adalah contoh bagus, di mana Apple meluncurkan versi mewah dari iPhone untuk menargetkan beberapa pelanggan.


# Keunggulan pasar ceruk

Layak untuk perusahaan kecil. Persyaratan masuk ke pasar biasanya rendah. Sehingga, perusahaan kecil dapat masuk ke pasar, bertahan dan berkembang. Mereka menghindari tekanan dari perusahaan besar yang lebih mapan.

Konsumsi sumber daya yang lebih rendah. Produksi mungkin tidak mengandalkan mesin-mesin mahal. Untuk membuat produk yang unik, perusahaan mungkin hanya membutuhkan keahlian tangan dan ide, sebagaimana produk pakaian mewah di dunia.

Loyalitas yang tinggi. Melalui pemasaran ceruk, perusahaan dapat lebih memuaskan pelanggan, yang mana berguna untuk membangun hubungan kuat dengan pelanggan. Itu pada akhirnya membentuk biaya peralihan yang tinggi dan permintaan yang inelastis.

Permintaan inelastis. Pelanggan kurang sensitif terhadap kenaikan harga. Perusahaan menspesialisasi produk untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan spesifik. Pelanggan mungkin tidak akan mendapatkan kepuasan yang sama dari produk lain.  

Margin keuntungan tinggi. Perusahaan seringkali mengandalkan produk eksklusif untuk mengkompensasi ukuran pasar yang kecil. Perusahaan besar mungkin juga masuk ke pasar ini untuk menciptakan status dan citra mewah untuk beberapa produk mereka. 

Persaingan lebih sedikit. Pemain besar biasanya enggan masuk ke pasar ceruk karena skala ekonomi yang lebih rendah. Sehingga, pasar mungkin memiliki sedikit atau tanpa persaingan.

# Kerugian pasar ceruk

Ukuran pasar kecil. Sehingga, pasar menawarkan potensi pertumbuhan yang terbatas. Ketika perusahaan telah melayani sebagian besar pelanggan, mereka harus terus berinovasi untuk menciptakan permintaan.

Total keuntungan rendah. Memang, perusahaan memperoleh margin keuntungan tinggi. Namun, ukuran pasar yang kecil membuat volume penjualan juga rendah. Sebagai hasilnya, total keuntungan (margin per unit dikali volume) juga rendah. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan pasar menguntungkan untuk dieksploitasi. Pasar harus memiliki cukup pembeli untuk membuatnya layak.

Hambatan masuk rendah. Persyaratan masuk ke pasar relatif rendah sehingga ancaman dari pesaing potensial tinggi. Pendatang baru dapat masuk dan lebih memuaskan pelanggan. Untuk melindungi bisnis, petahana mengandalkan hubungan yang kuat dan loyalitas merek dengan pelanggan yang ada.  Perusahaan harus terus beradaptasi dengan perubahan selera pelanggan sehingga dapat memuaskan mereka. Itu adalah kunci untuk bertahan di pasar

D. Ciri-ciri produk yang marketable untuk ekspor

Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasarya.

Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar. Pemasaran ekspor merupakan kerangka pikir untuk mengembangkan dan mempertimbangkan berbagai pilihan bisnis untuk menentukan kombinasi pasar dan produk paling potensial. Strategi menembus pasar ekspor adalah serangkaian keputusan tentang cara terbaik untuk mencapai tujuan ekspor. Melalui strategi menembus pasar ekspor, eksportir harus memaksimalkan keunggulan daya saing (competitive advantages) dan meminimalisasikan kelemahan daya saing (competitive disadvantages) untuk meningkatkan peluang keberhasilan di Pasar Global dengan persaingan yang sangat tajam. Kartajaya (2005) membagi strategi pemasaran dalam tiga komponen utama yang terdiri atas:

1) Komponen Strategi, terdiri atas segmentation, targeting, dan positioning,

2) Komponen Taktik, terdiri atas differentiation, selling, dan marketing mix.

3) Komponen Nilai, terdiri atas brand, service, dan process.

Keterkaitan antara ketiga elemen tersebut: produk, merek, dan perusahaan haruslah diposisikan dengan jelas dibenak pelanggan agar produk, merek, dan perusahaan memiliki identitas yang jelas di benak pelanggan. Yang mana positoning merupakan janji perusahaan kepada konsumen. Dengan ditentukannya positioning yang tepat maka harus ditunjang dengan differentiation yang kuat. Hal ini agar janji yang diberikan perusahaan memiliki kredibilitas dibenak konsumen. Sehingga dengan adanya positioning yang tepat dan didukung differentiation yang kuat akan menghasilkan brand integrity yang kuat. Dengan brand integrity yang kuat maka akan menghasilkan brand image yang kuat dan pembentukan brand dalam benak konsumen (Kartajaya, 2005). Para perantara pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang kepada para konsumen akhir. Para perantara pemasaran ini meliputi :

1) Perantara, adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan untuk menemukan konsumen. Mereka terbagi dua macam, yaitu agen perantara seperti agen, pialang dan perwakilan produsen yang mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau mengadakan perjanjian dengan pihak lain, tetapi tidak memiliki barang itu sendiri. 

2) Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju. 

3) Para Agen Jasa Pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga penelitian pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran,kesemuanya membantu perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat. 

4) Perantara Keuangan, seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dan perusahaan lain yang membantu dalam segi keuangan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadi Pengusaha Mandiri # JAPRI 2

Rantai Pasok Peternakan