Jadi Pengusaha Mandiri# JAPRI I

GALI IDE USAHAMU

ANALISA PROS-CONS (ASPEK POSITIF DAN ASPEK NEGATIF)
Analisa Pros-Cons adalah suatu cara untuk menilai
apakah ide usaha yang diusulkan layak untuk dijalankan
atau tidak. Caranya dengan membandingkan aspek
positf dan aspek negatif dari masing-masing ide usaha.
Analisa sederhana ini digunakan jika terdapat lebih
dari satu ide usaha, misalnya dua, tiga atau lebih.
Dengan menggunakan analisa pros-cons ini, kita dapat
menentukan satu ide usaha yang dinilai paling baik.
Dalam analisa ini, pengusaha harus dapat mencari, mengumpulkan, dan mencatat semua
informasi yang terkait dengan usulan ide usaha dan kemudian mengelompokkan apakah
informasi tersebut termasuk aspek positif (Pros) atau termasuk aspek negatif (Cons).
Beberapa informasi yang harus didata adalah:

1 Keahlian yang dimiliki pengusaha untuk menjalankan
usaha tersebut

Ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan
Kemudahan mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan
Pengusaha harus dapat mengetahui keahlian yang dimiliki. Keahlian yang dimaksud
disini merupakan berbagai hal yang dikuasai oleh pengusaha untuk mendukung
usaha yang akan dijalankan. Misalnya kemampuan memasak, kemampuan membuat
kue, kemampuan menggambar, kemampuan mengoperasikan komputer, dan
keterampilan lain sebagainya.

2. Ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan
Pengusaha harus mengetahui apakah bahan baku yang dibutuhkan tersedia atau
tidak. Jika tersedia, dimana bahan baku tersebut tersedia dan apakah jumlahnya
mencukupi untuk kegiatan produksi. Jika tidak tersedia, pengusaha harus memikirkan
bahan baku pengganti. Misalnya si A ingin memulai usaha keripik bayam kemasan
maka si A harus mengetahui bahan yang digunakan untuk membuat keripik bayam
(bayam, terigu, minyak goreng, dan lain sebagainya) tersedia atau tidak.

3. Kemudahan mendapat bahan baku yang di butuhkan
Setelah mengetahui bahan baku yang dibutuhkan, pengusaha juga harus mengetahui
apakah bahan yang dibutuhkan tersebut mudah atau sulit didapat. Apakah bahan
baku yang dibutuhkan dapat dibeli di pasar-pasar terdekat, atau harus mencari ke
wilayah lain. Apakah bahan baku tersebut dapat diperoleh kapanpun, atau hanya didapat secara musiman.

4. Kemampuan dalam memproduksi dalam satu periode
Pengusaha harus mengetahui berapa jumlah produk yang mampu dibuat dalam satu
periode produksi. Misalnya dalam menjalankan usaha keripik bayam, si A mampu
membuat 3 kilo gram kripik bayam dalam satu hari. Dari 3 kilo gram keripik bayam
tersebut, si A mampu mengemasnya menjadi 30 kemasan keripik bayam siap jual.

5. Keberadaan dan jumlah pesaing yang mempunyai produk sejenis
Pengusaha juga harus mengetahui apakah ada pengusaha lain yang menjual produk 
yang sejenis dengan yang dibuat. Jika ada, berapa banyak pengusaha yang menjual 
produk tersebut. Misalnya, Si A membuat dan menjual keripik bayam, ternyata di 
wilayah tempat tinggalnya ada 2 orang lain yang menjual produk sejenis. 

















Semoga bermanfaat🙂




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengevaluasi Potensi dan Peluang Ekspor

Jadi Pengusaha Mandiri # JAPRI 2

Rantai Pasok Peternakan