Bauran Pemasaran (Harga(price))
Bauran Pemasaran (Price (Harga))
A. Konsep Penatapan Harga
Penetapan harga adalah proses menetapkan nilai yang akan diterima produsen dalam pertukaran jasa dan barang. Metode pricing dilakukan untuk menyesuaikan biaya yang ditawarkan produsen yang sesuai dengan produsen dan pelanggan. Pricing bergantung pada harga rata-rata perusahaan, dan nilai yang dirasakan pembeli dari suatu barang, dibandingkan dengan nilai yang dipersepsikan dari produk pesaing. Setiap pelaku bisnis memulai bisnis dengan motif dan niat untuk mendapatkan keuntungan. Ambisi ini dapat diperoleh dengan metode penetapan harga suatu perusahaan. Saat menetapkan biaya produk dan layanan, hal berikut harus dipertimbangkan:
- Identitas barang dan jasa
- Biaya barang dan jasa serupa di pasar
- Audiens sasaran untuk siapa barang dan jasa diproduksi
- Total biaya produksi (bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya mesin, transit, biaya persediaan, dll).
- eksternal seperti aturan dan regulasi pemerintah, kebijakan, ekonomi, dll.,
1. Pengaruh dan Pentingnya Harga
Pada harga berapakah tepatnya, barang-barang atau jasa itu harus dijual?” Pertanyaan ini akan terus diulang-ulang beberapa kali sehari di toko di seluruh dunia. Hal ini memperlihatkan bahwa konsumen dan organisasi akan membeli sesuatu barang dalam jumlah banyak jika harganya tepat atau layak.
Untuk menetapkan tingkat harga tersebut biasanya dilakukan dengan mengadakan percobaan untuk menguji pasarnya, apakah menerima atau menolak. Apabila konsumen menerima penawaran tersebut, berarti harga yang ditetapkan sudah layak. Tetapi jika mereka menolak, biasanya harga itu akan diubah dengan cepat. Keputusan tentang penetapan harga tersebut perlu diintegrasikan dengan keputusan tentang barang. Hal ini disebabkan karena harga merupakan bagian dari penawaran suatu barang, seperti juga pada kemasan dan merk.
Suatu tingkat harga dapat memberikan pengaruh baik di dalam perekonomian maupun dalam perusahaan.
a. Dalam Perekonomian
Harga pasar sebuah barang dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba atas pembayaran faktor-faktor produksi (tenaga kerja, tanah, capital, dan kewiraswastaan). Dalam cara tersebut harga menjadi suatu pengukur dasar pada sistem perekonomian secara keseluruhan karena mempengaruhi alokasi sumber-sumber yang ada. Suatu tingkat upah yang tinggi dapat menarik tenaga kerja lebih banyak. Begitu pula pada tingkat bunga yang tinggi, akan menarik capital lebih besar.
b. Dalam Perusahaan
Harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan juga mempengaruhi market share-nya. Bagi perusahaan, harga tersebut akan memberikan hasil dengan menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntungan bersih. Harga suatu barang juga dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan. Dalam perencanaan barang misalnya, menejemen ingin selalu meningkatkan kualitas barang yang dihasilkannya. Keputusan ini dapat dibenarkan hanya apabila pasarnya dapat menerima suatu tingkat harga yang cukup tinggi untuk menutup biaya-biaya dalam meningkatkan kualitasnya.
2. Pengertian Harga
Dalam teori ekonomi, harga, nilai, dan faedah merupakan istilah-istilah yang saling berhubungan. Faedah adalah atribut suatu barang yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain dalam pertukaran. Tetapi perekonomian kita bukan sistem barter, maka untuk mengadakan pertukaran atau untuk mengukur nilai suatu barang kita menggunakan uang, dan istilah yang dipakai adalah harga. Jadi, harga adalah nilai yang dinyatakan dalam rupiah.
Biasanya seorang penjual menetapkan harga berdasarkan suatu kombinasi barang secara fisik ditambah beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Memang sulit untuk mendefinisikan harga. Pada sebuah mobil misalnya, harga yang ditetapkan termasuk pula harga radio, kaset, atau alat pendingin udara (A.C), dan sebagainya. Tetapi dalam keadaan yang lain harga dapat didefinisikan sebagai jumlah yang dibayarkan oleh pembeli. Jadi, secara singkat dapat dikatakan bahwa :
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.Konsep yang lain menunjukkan apabila harga sebuah barang yang dibeli oleh konsumen dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka dapat dikatakan bahwa penjualan total perusahaan akan berada pada tingkat yang memuaskan, diukur dalam nilai rupiah, sehingga dapat menciptakan langganan. Dalam hal ini harga merupakan suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan penawarannya dari para pesaing. Sehingga penetapan harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi diferensiasi barang dalam pemasaran.
B. Tujuan Penetapan Harga
Pada awalnya perusahaan harus memposisikan penawaran pada pasar, karena semakin jelas tujuan perusahaan maka semakin mudah perusahaan menetapkan harga. Tujuan tersebut adalah :
1) Kemampuan Bertahan
Tujuan ini digunakan saat perusahaan mengalami kondisi yang mendesak seperti kelebihan kapasitas, persaingan ketat dan keinginan konsumen yang berubah. Selama harga menutupi biaya variabel dan beberapa biaya tetap dalam hal ini keuntungan tidak begitu terlihat menonjol demi bertahan dalam menghadapi kepunahan.
2) Laba Saat Ini Maksimum
Biasanya perusahaan menetapkan haga yang akan memaksimalkan laba saat ini. Mereka memperkirakan permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan harga alternatif dan memilih harga yang menghasilkan harga saat ini.
3) Pangsa Pasar Maksimum
Dengan memaksimalkan pangsa pasar, maka akan semakin tinggi volume penjualan, biaya unit akan semakin rendah dan laba jangka panjang semakin tinggi. Saat menetapkan harga terendah asumsi nya pasar sensitif terhadap harga, hal ini disebut dengan praktik penetapan harga penetrasi pasar, hal ini dapat diterapkan dengan kondisi berikut :
a) Pasar sangat sensitif terhadap harga dan harga rendah merangsang pertumbuhan pasar.
b) Biaya produksi dan distribusi menurun seiring terakumulasinya pengalaman produksi.
c) Harga rendah mendorong persaingan aktual dan potensial.
4) Pemerahan Pasar Maksimum
Pada mulanya harga ditetapkan tinggi dan turun secara perlahan seiring berjalan nya waktu atau penetapan harga memerah pasar. Hal ini akan gagal bila pesaing besar yang memutuskan untuk menurunkan harga. Memerah pasar dapat dilakukan dengan kondisi :
a) Terdapat cukup banyak pembeli yang memiliki permintaan yang cukup tinggi saat ini.
b) Biaya satuan memproduksi volume kecil yang tidak begitu tinggi hingga menghilangkan keuntungan dari mengenalkan harga maksimum yang mampu diserap pasar.
c) Harga awal yang tinggi tidak menarik lebih banyak pesaing ke pasar.
d) Harga tinggi mengkomunikasikan citra produk yang unggul.
5) Kepemimpinan Kualitas Produk
Perusahaan berusahaan menjadi pemimpin kualitas produk di pasar dengan mengedepankan merek “kemewahan terjangkau” produk dan jasa yang ditentukan oleh tingkat kualitas anggapan, selera, dan status yang tinggi dengan harga yang dapat dijangkau konsumen.
6) Tujuan Lain
Apapun tujuan khususnya, bisnis yang menggunakan harga sebagai alat strategis akan menghasilkan lebih banyak laba dibandingkan bisnis yang hanya harga atau pasar menetukan penetapan harga mereka.
Tujuan Lainnya dari Penetapan Harga
a. Bertahan – Tujuan penetapan harga bagi perusahaan mana pun adalah untuk menetapkan harga yang masuk akal bagi konsumen dan juga agar produsen dapat bertahan di pasar. Setiap perusahaan berada dalam bahaya tersisih dari pasar karena persaingan yang ketat, perubahan preferensi dan selera pelanggan. Oleh karena itu, saat menentukan biaya produk, semua variabel dan biaya tetap harus dipertimbangkan. Setelah fase bertahan hidup selesai, perusahaan dapat mengupayakan keuntungan ekstra.
b. Meningkatkan laba saat ini – Sebagian besar perusahaan mencoba memperbesar margin laba dengan mengevaluasi permintaan dan penawaran jasa dan barang di pasar. Jadi harga ditetapkan sesuai dengan permintaan produk dan pengganti produk tersebut. Jika permintaan tinggi, harga juga akan tinggi.
c. Penguasaan pasar- Perusahaan memberlakukan angka rendah untuk barang dan jasa untuk mendapatkan ukuran pasar yang besar. Teknik ini membantu meningkatkan penjualan dengan meningkatkan permintaan dan menurunkan biaya produksi.
d. Pasar untuk ide inovatif– Di sini, perusahaan menetapkan harga tinggi untuk produk dan layanan mereka yang sangat inovatif dan menggunakan teknologi mutakhir. Harganya tinggi karena biaya produksi yang tinggi. Ponsel, gadget elektronik adalah beberapa contohnya.
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga
1. PRODUCT LIFE CYCLE
Semua produk yang diluncurkan ke pasar akan melewati siklus hidup produk, di mana hal ini akan berpengaruh terhadap penetapan harga produk itu sendiri.
a. Tahap Perkenalan (introduction) ; Ini tahapan pertama produk baru, sehingga belum ada target konsumen, dan produk belum dikenal sehingga diperlukan penetapan harga produk secara khusus untuk membuat produk diterima dan dikenal konsumen.
b. Tahap Pertumbuhan (growth) ; Pada tahap pertumbuhan, produk mulai dikenal konsumen, terjadi peningkatan volume penjualan dan laba juga akan meningkat pesat dan biasanya dibarengi dengan promosi yang kuat, dan permintaan pasar akan meningkat juga, sehingga harga yang telah ditetapkan juga harus ditingkatkan. Penetapan harga produk mengacu kepada tingkat permintaan atau bergaining power yang dimiliki produk tersebut.
c. Tahap Kedewasaan (maturity) ; Ini adalah saat produk berada pada titik jenuh, hal ini ditandai dengan tidak bertambahnya konsumen yang ada sehingga angka penjualan tetap di titik tertentu dan jumlah keuntungan yang mulai menurun. Pada tahap ini penjualan cenderung akan turun jika tidak dibarengi dengan melakukan strategi pemasaran untuk menarik perhatian konsumen.
d. Tahap Penurunan (decline) ; Pada kondisi decline, penjualan produk mulai turun, karena konsumen mulai beralih ke produk subtitusi, sehingga jumlah keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan turun. Penetapan harga produk yang telah dibuat tidak harus dirubah, tetapi di kombinasikan dengan strategi diskon, bundling dan sebagainya, hal ini akan berpengaruh terhadap umur produk.
Dengan memahami konsep product life cycle, maka kita bisa memahami dinamika produk dan pasar, di mana hal ini akan bermanfaat untuk pembuatan strategi pemasaran pada setiap tahap dan alternatif strategi apa saja yang bisa digunakan untuk memperpanjang umur produk.
2. PENAWARAN dan PERMINTAAN
Secara konsep, permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli pada tingkat harga tertentu, di mana umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah permintaan akan lebih besar. Sedangkan penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu, dimana umumnya harga yang lebih tinggi akan mendorong jumlah yang penawaran lebih besar.Harga yang terjadi adalah harga pada titik pertemuan antara harga permintaan dan harga penawaran.
Hukum Dasar Permintaan dan Penawaran
Permintaan akan meningkat ketika harga suatu barang atau jasa menurun, dan juga sebaliknya, permintaan akan menurun jika harga untuk barang atau jasa naik. Penawaran akan meningkat ketika harga suatu barang atau jasa naik, dan juga sebaliknya, penawaran akan menurun jika harga untuk barang atau jasa turun. Karena hukum permintaan dan penawaran saling bertolak belakang, maka harga yang terbentuk adalah berdasarkan hasil permintaan dan penawaran tersebut, dimana konsumen dan penjual sama-sama mendapat keuntungan.
3. ELASTISITAS PERMINTAAN
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan penetapan harga produk adalah sifat permintaan pasar, di mana sebenarnya sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan penetapan harga produk / penetapan harga jual saja, tetapi juga mempengaruhi volume penjualan barangnya. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan ini berbanding terbalik, artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya. Untuk permintaan yang bersifat in-elastic, maka perubahan harga akan mengakibatkan perubahan volume penjualan menjadi lebih kecil. Jika permintaan bersifat elastic, maka perubahan harga akan menyebabkan perubahan volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar. Apabila permintaan bersifat unitary elasticity, maka perubahan harga akan menyebabkan perubahan volume penjualan dalam proporsi yang mendekati sama.
4. PERSAINGAN PASAR
Harga jual beberapa barang seringkali dipengaruhi oleh persaingan yang ada di pasar, di mana sering sekali seorang penjual menurunkan atau menaikkan harga jual produknya, saat mengetahui kompetitor menaikkan atau menurunkan harga jual produknya. Situasi persaingan yang ada di pasaran akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjual dengan harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain, beberapa persaingan di pasar adalah :
a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar dengan persaingan sempurna atau persaingan murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli yang sudah sama-sama mengetahui kondisi pasar, yang ditandai dengan :
- Penjual dan pembeli dalam jumlah banyak.
- Barang yang diperjual belikan sejenis.
- Penjual maupun pembeli memiliki informasi yang lengkap tentang pasar.
- Harga ditentukan oleh pasar.
Contohnya adalah pasar hasil-hasil pertanian, perkebunan, pasar ikan di pelabuhan.
b Pasar Persaingan tidak sempurna
Pasar dengan persaingan tidak sempurna biasanya terjadi pada barang yang dihasilkan pabrik dengan merk tertentu, di mana terjadi perbedaan harga antara satu merek dengan merek lainnya. Pasar dengan persaingan tidak sempurna ini ada beberapa jenis, yaitu :
- Pasar persaingan monopolistis yang ditandai dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar jenis ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran, seperti mini market, apotik, toko kelontong, supermarket, spa & salon dan lain-lain
- Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga, contohnya show room mobil dan sepeda motor, industri telekomunikasi, dan industri rokok.
- Berikutnya adalah pasar monopoli dimana pada pasar ini yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap sejenis barang pada pasar dikuasai oleh seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu, contohnya Pertamina, Perusahaan Listrik Negara, Kereta Api , Perush Otobus.
5 BIAYA PRODUKSI Dan PEMASARAN
Dan terakhir faktor yang mempengaruhi penetapan harga produk adalah biaya produksi, biaya operasional dan biaya pemasaran.
a. Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain sebagainya, yang secara cermat dihitung dan salah satunya digunakan untuk membuat penetapan harga produk, dimana pada posisi ini akan muncul harga pokok produksi.
b. Biaya operasional di mana biaya operasional merupakan biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-alat kantor / perusahaan atau biaya perawatan mesin, dan lain sebagainya.
c. Biaya pemasaran secara singkat adalah biaya yang dibutuhkan untuk membuat produk sampai di konsumen, yang meliputi:
- Biaya persiapan dan pembentukan produk; meliputi biaya riset pasar untuk mendapatkan profile pasar, menyusun formula produk, dan juga biaya untuk trial dan sampling produk.
- Biaya Launching produk, saat produk pertama kali rilis, perusahaan akan melakukan serangkaian aktivitas untuk mengenalkan produk di pasar, karena biasanya proses launching akan membutuhkan waktu tersendiri.
- Biaya penjualan dan distribusi, adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk sampai ditangan konsumen, termasuk didalamnya biaya operasional sales team, distribution team, warehousing, dan lain-lain.
- Biaya promosi, adalah biaya untuk aktivitas pull dan push program, dalam upayanya untuk mencapai target penjualan.
- Biaya komunikasi pemasaran, adalah biaya untuk serangkaian komunikasi untuk mengenalkan brand, aktivasi produk dan merek, membangun merek, aktivasi outlet, iklan, dan lain-lain.
- Biaya Informasi dan pasca penjualan, adalah biaya yang digunakan untuk memberi informasi tentang segala sesuatu tentang produk beserta aktivitasnya, dan biasa pasca penjualan adalah biaya yang muncul untuk serangkaian aktivitas pasca penjualan, seperti handling complain, return allowance, dan aktivitas untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kepuasan pelanggan akan produk tersebut.
D. Metode Penetapan Harga
Metode pricing merupakan teknik yang diterapkan perusahaan untuk mengevaluasi harga pokok produknya. Proses ini merupakan tantangan yang paling menantang yang dihadapi oleh perusahaan, karena harga harus sesuai dengan struktur pasar saat ini dan juga melengkapi pengeluaran perusahaan dan mendapatkan keuntungan. Selain itu, harus mempertimbangkan harga produk pesaing jadi, memilih metode pricing yang benar adalah penting.
Jenis Metode Penetapan Harga:
Metode penetapan harga dibagi menjadi dua bagian:
1. Metode Penetapan Harga Berorientasi Biaya
Ini adalah dasar untuk mengevaluasi harga barang jadi, dan sebagian besar perusahaan menerapkan metode ini untuk menghitung harga pokok produk. Cara ini dibagi lagi menjadi cara-cara berikut.
Cost-Plus Pricing – Dalam penetapan harga ini, pabrikan menghitung biaya produksi yang dipertahankan dan memasukkan persentase tetap (juga dikenal sebagai mark up) untuk mendapatkan harga jual. Peningkatan keuntungan dievaluasi pada biaya total (biaya tetap dan variabel).
Markup Pricing– Di sini, jumlah tetap atau persentase dari total biaya suatu produk ditambahkan ke harga akhir produk untuk mendapatkan harga jual suatu produk.
Target-Returning Pricing– Perusahaan atau firma menetapkan biaya produk untuk mencapai Tingkat Pengembalian Investasi.
2. Metode Penetapan Harga Berorientasi Pasar
Di bawah kategori ini, ditentukan berdasarkan riset pasar
Perceived-Value Pricing – Dalam metode ini, produsen menetapkan biaya dengan mempertimbangkan pendekatan pelanggan terhadap barang dan jasa, termasuk elemen lain seperti kualitas produk, iklan, promosi, distribusi, dll. Yang memengaruhi sudut pandang pelanggan.
Value pricing – Di sini, perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi tetapi harga rendah.
Going-Rate Pricing – Dalam metode ini, perusahaan meninjau tarif pesaing sebagai dasar dalam menentukan tarif produk mereka. Biasanya cost produknya kurang lebih sama dengan kompetitor.
Auction Type Pricing – Dengan lebih banyak penggunaan internet, metode penetapan harga kontemporer ini berkembang dari hari ke hari. Banyak platform online seperti OLX, Quickr, eBay, dll. Menggunakan situs online untuk membeli dan menjual produk ke pelanggan.
Differential Pricing – Metode ini diterapkan ketika harga harus berbeda untuk kelompok atau pelanggan yang berbeda. Di sini, harga mungkin berbeda menurut wilayah, area, produk, waktu, dll
- .Strategi Penetapan Harga
Metode penetapan harga mengacu pada metode yang digunakan perusahaan untuk menentukan harga produk atau layanan mereka. Hampir semua perusahaan, besar atau kecil, mendasarkan harga produk dan jasanya pada biaya produksi, tenaga kerja dan iklan dan kemudian menambahkan persentase tertentu sehingga mereka dapat memperoleh keuntungan. Ada beberapa metode pricing yang berbeda, seperti harga penetrasi, harga skimming, harga diskon, harga siklus hidup produk dan bahkan harga yang kompetitif.
-. Strategi Penetration Pricing
Perusahaan kecil yang menggunakan harga penetrasi biasanya menetapkan harga rendah untuk produk atau layanannya dengan harapan membangun pangsa pasar, yang merupakan persentase penjualan yang dimiliki perusahaan di pasar versus total penjualan. Tujuan utama dari harga penetrasi adalah untuk mendapatkan banyak pelanggan dengan harga rendah dan kemudian menggunakan berbagai strategi pemasaran untuk mempertahankan mereka. Misalnya, distributor perangkat lunak Internet kecil dapat menetapkan harga rendah untuk produknya dan kemudian mengirimkan email kepada pelanggan dengan penawaran produk perangkat lunak tambahan setiap bulan. Perusahaan kecil akan bekerja keras untuk melayani pelanggan ini untuk membangun loyalitas merek di antara mereka.
- Strategi Harga Skimming
Jenis lain dari strategi penetapan harga adalah price skimming, di mana perusahaan menetapkan harga yang tinggi untuk segera memulihkan pengeluaran untuk produksi produk dan iklan. Tujuan utama dari strategi price skimming adalah untuk mencapai keuntungan dengan cepat. Perusahaan sering menggunakan price skimming ketika mereka kekurangan sumber keuangan untuk menghasilkan produk dalam volume, menurut artikel “Strategi Penetapan Harga” di NetMBA.com. Sebaliknya, perusahaan akan menggunakan pengeluaran uang cepat untuk membiayai produksi produk tambahan dan iklan.
- Product Life Cycle Pricing
Semua produk memiliki masa hidup yang disebut product life cycle. Suatu produk secara bertahap berkembang melalui tahapan yang berbeda dalam siklus: tahap pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Selama tahap pertumbuhan, saat penjualan sedang booming, perusahaan kecil biasanya akan mempertahankan harga lebih tinggi.
Misalnya, jika produk perusahaan unik atau berkualitas lebih tinggi daripada produk pesaing, pelanggan kemungkinan besar akan membayar harga yang lebih tinggi. Perusahaan yang memberi harga tinggi pada produknya dalam tahap pertumbuhan juga mungkin memiliki teknologi baru yang banyak diminati.
- Penetapan Harga Berbasis Kompetitif
Ada kalanya perusahaan kecil mungkin harus menurunkan harganya untuk menyamai harga pesaing. Strategi penetapan harga berbasis persaingan dapat digunakan ketika hanya ada sedikit perbedaan antara produk dalam suatu industri.
Misalnya, ketika orang membeli piring kertas atau cangkir busa atau piknik, mereka sering berbelanja dengan harga terendah ketika diferensiasi produk minimal. Akibatnya, perusahaan kertas kecil mungkin perlu memberi harga produknya lebih rendah atau kehilangan potensi penjualan.
- Diskon Sementara
Perusahaan kecil juga dapat menggunakan diskon sementara untuk meningkatkan penjualan. Strategi penetapan harga diskon sementara termasuk kupon, diskon penjualan, pengurangan harga musiman dan bahkan pembelian volume.
Misalnya, produsen pakaian kecil mungkin menawarkan penurunan harga musiman setelah liburan untuk mengurangi inventaris produk. Diskon volume mungkin termasuk promosi beli-dua-gratis-satu.
Perbedaan Penetapan Harga dan Penetapan Biaya
Meskipun keduanya sering digunakan secara bergantian dalam percakapan informal, diskusi bisnis formal tidak boleh mengacaukan harga dengan biaya. Harga adalah harga yang dibayar pelanggan untuk produk atau layanan. Biaya adalah investasi penjual dalam produk atau layanan yang kemudian dijual. Perbedaan antara harga dan biaya selalu bergantung pada konteks transaksi, dan di mana hal itu terjadi dalam rantai pasokan.
Misalnya, seorang petani gandum menetapkan harga yang dibayarkan oleh pedagang grosir makanan. Harga petani gandum adalah biaya grosir makanan. Setelah membeli gandum, pedagang grosir makanan akan menetapkan harga jual ke toko roti. Harga pedagang grosir makanan adalah biaya toko roti. Perbedaan antara istilah-istilah ini jelas pada laporan laba rugi perusahaan. Variabel harga dikaitkan dengan penjualan, dan muncul sebagai item pendapatan di laporan laba rugi. Harga pokok produksi produk ditampilkan pada laporan laba rugi sebagai harga pokok penjualan.
Komentar
Posting Komentar