Bauran Pemasaran Lokasi dan Saluran Distribusi
BAURAN PEMASARAN LOKASI DAN SALURAN DISTRIBUSI
A. Konsep Lokasi dalam Bauran Pemasaran
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan adalah letak lokasi atau tempat yang erat kaitannya dengan pasar potensial sebuah perusahaan. Selain itu, lokasi juga berpengaruh terhadap dimensi strategi seperti competitive, flexibility, positioning, dan focus. Suatu lokasi dikatakan fleksibel apabila perusahaan dapat bereaksi terhadap perubahan situasi lingkungan disekitarnya dan perkembangan ekonomi. Perusahaan harus benar-bebar mempertimbangkan dan meyeleksi lokasi yang berkaitan dengan komitmen jangka panjang dengan memilih lokasi yang responsif terhadap situasi demografi, ekonomi, budaya dan persaingan dimasa mendatang (Tjiptono,1996).
Menurut Kasmir (2006) pengertian lokasi yaitu tempat melayani konsumen atau juga tempat untuk menjajakan barang-barang produksinya dengan melihat langsung barang yang diproduksi atau dijual baik jumlah, jenis maupun harganya. Sedangkan menurut Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani (2009) menyatakan posisi lokasi dalam jasa adalah gabungan dari keputusan atas saluran distribusi dan posisi lokasi itu sendiri dalam melakukan operasi atau kegiatan perusahaan. Terdapat tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu konsumen yang mendatangi pemberi jasa, pemberi jasa mendatangi komsumen, dan pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung dengan melalui organisasi maupun orang lain. Proses penyampaian jasa melibatkan tiga pihak yaitu penyedia jasa, perantara dan konsumen.
B.Kriteria Daerah Kinerja yang Positif untuk Pemasaran
Pemilihan lokasi dalam pemasaran akan mempengaruhi jumlah volume penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, dengan mencari lokasi yang strategis untuk digunakan sebagai lokasi produksi maupun lokasi distribusinya. Dalam pemilihan lokasi perlu mengetahui daerah-daerah potensial untuk tempat produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dipasarkan, berupa daerah-daerah strategis tempat perantara membantu menyalurkan barang hingga sampai ketangan konsumen. Terdapat beberapa strategi dalam memilih suatu daerah kinerja yang positif untuk pemasaran yaitu:
a.Tingkat jumlah kepadatan penduduk disekitar lokasi usaha
Hal ini dapat ditunjukkan apabila kepadatan penduduk disuatu lokasi, maka semakin besar pula potensi pasar yang diperoleh perusahaan contohnya yaitu perbandingan pendapatan dari usaha yang lokasinya berada didaerah pedesaan dengan usaha yang ada didaerah perkotaan, jumlah omset yang diperoleh akan jauh berbeda.
b.Besarnya jumlah pendapatan masyarakat disekitar lokasi usaha
Jumlah pendapatan yang diperoleh masyarakat akan mempengaruhi usaha yang akan dijalankan, karena dapat mempengaruhi daya beli terhadap produk yang dikeluarkan. Apabila perusahaan ingin menjalankan usahanya dengan produk yang harganya sedikit tinggi, maka lokasi yang dipilih yaitu didaerah masyarakatnya yang memiliki daya beli cukup tinggi. Sedangkan apabila perusahaan ingin menargetkan harga produk yang relatif murah, maka lokasi yang dipilih yaitu masyarakat yang lebih mementingkan harga dari pada kualitas produk yang dijual.
c.Banyaknya usaha yang mendukung berdirinya lokasi
Banyaknya jumlah usaha yang berada disekitar lokasi, maka konsumen yang berdatangan kelokasi tersebut semakin ramai karena lokasi tersebut menyediakan berbagai macam produk kebutuhan yang berbeda pula. Oleh karena itu konsumen akan lebih tertarik datang kelokasi yang menyediakan berbagai macam usaha, misalnya lokasi mall atau pasar yang selalu ramai pengunjung.
d.Memilih lokasi usaha yang tingkat kompetisi rendah
Perusahaan harus mempertimbangkan lokasi yang tepat, apalagi dengan perusahaan yang sejenis. Apabila perusahaan tersebut telah benar-benar mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut strategis, maka harus siap bersaing dengan menciptakan inovasi baru yang dapat membedakan dengan perusahaan pesaing.
e.Perhatikan akses yang mendukung untuk menuju lokasi yaitu berupa transportasi umum yang mudah diakses.
C.Persyaratan Legislasi Wilayah terkait K3 dalam Kegiatan Pemasaran
Perusahaan-perusahaan diminta segera menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) baru sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.5 Tahun 2018 tentang K3.
Pengusaha dan/atau Pengurus yang tidak memenuhi ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
“Perusahaan-perusahaan di seluruh Indonesia harus mengutamakan aspek perlindungan pekerja dengan menerapkan standar K3 di lingkungan kerja untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,” kata Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 (PPK dan K3 ) Sugeng Priyanto.
Dilansir laman resmi Kemnaker, dalam acara Sosialisasi Permenaker No.5 Tahun 2018 tentang K3 di Jakarta, Kamis, (11/7), Sugeng menyinggung soal kecelakaan kerja akibat kebakaran pabrik kembang api maupun korek api yang terjadi di Tangerang maupun di Medan. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena tidak adanya jalur evakuasi darurat, dan tidak adanya dengan alat pelindung diri (APD).
Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Permen Ketenagakerjaan Nomor 5 tahun 2018 merupakan standar K3 yang baru. Permen ini sekaligus mencabut peraturan sebelumnya, yaitu Permen Perburuhan No 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta penerangan di tempat Kerja, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no 13 tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Kimia di Tempat Kerja.
Peraturan ini memberikan pedoman baru mengenai nilai ambang batas (NAB) faktor fisika dan kimia, standar faktor biologi, ergonomi dan psikologi serta persyaratan higiene dan sanitasi.
Standar K3 juga mengatur kualitas udara dalam ruangan (indoor air quality) untuk mewujudkan tempat kerja yang aman, sehat, dan nyaman sehingga tercipta produktivitas kerja yang terus meningkat.
(Sumber:reaktor.co.id › Ketenagakerjaan
Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 ...)
D.Konsep dan Kegunaan Saluran Distribusi
1.Konsep Saluran Distribusi
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Saluran distribusi pada intinya adalah bagaimana perusahaan dalam hal ini produsen dari produk atau jasa yang dihasilkan, menyampaikan produk tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan, keingginan dan permintaan konsumen untuk dapat dikonsumsi dan digunakan. Menurut warren keegan(2003). Saluran distribui adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industry.
Tujuan dari saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu . pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai tujuan yaitu mengadakan penggolongan produk menunjukkan jumlah dari berbagai keperluan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada pasar. Konsep saluran distribusi tidak hanya terbatas pada saluran distribusi barang berwujud saja. Produsen jasa juga menghadapi masalah serupa yakni bagimana hasil mereka dapat diperoleh sampai ketangan konsumen.
2.Fungsi atau Kegunaan Saluran Distribusi
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran, Edisi Mellenium (2002: 559) anggota saluran pemasaran melaksanakan sejumlah fungsi utama:
a.Mengumpulkan informasi mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun potensial dalam lingkungan pemasaran
b.Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasive untuk merangsang pembelian
c.Mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain
d.Memperoleh dana yang lebih besar
e.Menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanan fungsi saluran pemasaran tersebut
f.Mengatasi transfer kepemilikan actual dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi atau orang kepada organisasi atau orang yang lain(sinta Agustina, 2011)
Kegunaan saluran distribusi:
a.Informasi ( saluran distribusi dapat mengenali pelanggan, pesaing, dan pemasok)
b.Promosi (untuk memperkenalkan produk kepada pelanggan sekaligus membujuk untuk membelinya)
c.Negosisasi ( untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dll)
d.Pemesanan ( merespun kebutuhan pelanggan dengan melakukan pemesanan ke Gudang atau pabrik)
e.Pembiayaan(menentukan dasar pembentukan biaya beserta efisiensinya)
f.Pengambilan risiko ( memperkirakan risiko apa saja yang dihadapi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan distribusi)
g.Fisik ( Untuk mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai ke )
f.Pembayaran ( untuk menyediakan layanan (media dan cara) pembayaran kepada pelanggan)
g.Kepemilikan ( untuk mengawasi perpindahan kepemilikan aktual dari organisasi/orang kepada organisasi/orang lain, dalam hal ini dari produsen ke konsumen) (Suwarno Henky, 2006)
E.Tipe- Tipe Distribusi
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran, Edisi Mellenium (2002: 561) menyatakan bahwa bentuk-bentuk saluran dilihat dari banyaknya tahap perantara akan menentukan ukuran penjangnya suatu saluran, yaitu:
a.Saluran level nol (disebut juga saluran pemasaran-langsung) terdiri dari perusahaan yang langsung menjual kepada pelanggan akhir
b.Saluran satu-level berisi satu perantara penjual, seperti pengecer atau dengan menggunakan distributor
c.Saluran dua-level berisi dua perantara, misalnya pengecer dan pedagang besar, atau perusahaan yang menggunakan perwakilan untuk perusahaannya
d.Saluran tiga-level berisi tiga perantara, misalnya pemborong, pedagang besar dan pengecer atau perusahaan yang menggunakan cabang perwakilan dan distributor.
F.Evaluasi dan Upaya Pengendalian Saluran Distribusi
Evaluasi saluran distribusi memiliki kriteria sebagai berikut:
a.Biaya distribusi informasi yang dibutuhkan ialah klasifikasi biaya utama dan biaya utama seperti persediaan, pemrosesan, pesanan, pelayanan, retur penjualan, transportasi penggudangan, pengepakan dan lain-lain. Dari data tersebut selanjutnya dilakukan analisis biaya, seperti memperkirakan biaya saluran alternative dengan menggunakan data-data yang relevan.
b.Cakupan pemasaran, ialah memperkirakan perubahan penjualan apabila penetrasi baru dilakukan.
c.Layanan pelanggan, ialah mengidentifikasi jasa layanan yang diinginkan pelanggan, selanjutnya dilakukan pemilihan saluran distribusi dengan menyesuaikan kesanggupan dan kesediaan setiap alternative saluran untuk memberikan jasa tersebut.
d.Komunikasi dengan pasar dan pengendalian jaringan saluran. Pengendalian merupakan mengambil tindakan yang dapat mengurangi jarak antara hasil yang diharapkan dan hasil nyatanya. Sedangkan komunikasi ialah aliran informasi antara perusahaan dan pelanggan.
e.Dukungan saluran pada peluncuran produk baru dan kerjasama dalam promosi produk.
Pengendalian saluran distribusi merupakan usaha yang dilakukan untuk menguasai semua anggota dalam saluran distribusi agar dapat mengendalikan kegiatan mereka secara terpusat untuk pencapaian tujuan bersama. Tujuan dari usaha tersebut melipui:
a.Meningkatkan pengendalian
b.Memperbaiki ketidakefisiensi
c.Mengetahui efektivitas biaya melalui kurva pengalaman
d.Mencapai skala ekonomis.
Beberapa usaha yang dilakukan untuk mengendalikan saluran pemasaran yaitu:
a.Vertikal Marketing System (VMS) ialah jaringan yang dikelola secara terpusat dan professional yang di desain untuk mencapai penghematan dalam operasi dan hasil pemasaran yang maksimal. VMS adalah jaringan yang rasional , capital intensif dan didesain guna mencapai penghematan teknologi , manajerial dan promosi melalui integrasi, koordinasi serta sinkronasi aliran pemasaran dari produsen ke konsumen akhir.
b.Horizontal Marketing System ialah jaringan yang terbentuk bila beberapa perusahaan perantara yang tidak berkaitan menggabungkan sumberdaya dan program pemasarannya untuk memanfaatkan peluang pasar yang ada, dalam hal ini mereka berada dibawah satu manajemen.
G.Manajemen konflik dalam Saluran Distribusi
Manajemen konflik dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu konflik horizontal dan konflik vertical. Konflik horizontal adalah yang terjadi diantara perantara yang sejenis, sumber konflik biasanya terjadi karena ada perantara yang memperluas lini produknya dengan lini baru yang tidak tradisional. Konflik vertical adalah terjadi antara anggota saluran distribusi dan terdiri dari: konflik antara pedagang grosir dengan produsen, konflik antara produsen dengan pengecer. Penyebab konflik ini terjadi ketika ketidaksamaan tujuan, hak dan peranan yang tidak jelas, besarnya ketergantungan perantara kepada produsen, dan perbedaan persepsi.
Pengelolaan dan penanganan konflik dalam saluran pemasaran dapat diterapkan dengan beberapa cara yakni:
1.Boundary yakni menangani konflik dengan diplomasi, dimana kedua belah pihak mengirim para wakilnya untuk berunding memecahkan konflik yang terjadi.
2.Bargaining yakni salah satu anggota saluran berinisiatif sendiri dalam proses tawar menawar, dimana ia bersedia mengalah dengan harapan pihak lain juga melakukan hal yang sama.
3.Superoganizational yakni menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menangani konflik.
4.Interpenetrasion yakni pemecahan konflik dengan interaksi informal yang sering melibatkan pihak lain untuk membangun apresiasi terhadap pandangan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Christian,A.D,Selang.2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen pada Fresh Mart Bahu Mall Manado. Jurnal EMBA.Vol 1 (3):71-80.
Ir. Agustina Shinta, M.P. 2011. Manajemen Pemasaran: Universitas Brawijaya.
Kasmir.2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Permai.
Rambat Lupiyoadi, dan A.Hamdani.2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Stieb.ac.id. 2019. Strategi Memilih Lokasi Usaha, https://stiebp.ac.id/strategi-memilih-lokasi -usaha/ diakses pada tanggal 04 November 2020.
Suwarno henky lisan,2006. Sembilan Fungsi Saluran Distribusi: Kunci Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Yang Efektif. Jurnal manajeman. Vol (1):79-87
Text.id. 2009. Bauran Pemasaran dan Lokasi/Saluran Distribusi, https://text-id.123dok.com/document/4yrmnr87q-bauran-pemasaran-lokasi-saluran-distribusi-pemasaran-man-diktat-kuliah.html diakses pada tanggal 04 November 2020.
Komentar
Posting Komentar